Selasa, 28 Juni 2016

KASUS PENERAPAN STANDAR TEKNIK

ANALISA PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN ATAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
(Studi Kasus Limbah Air Terproduksi Lapangan Minas, Provinsi Riau)

            Permasalahan lingkungan hidup kini menjadi bagian dari kehidupan manusia bahkan menyangkut kepentingan seluruh umum. 40 tahun terakhir ini telah mengubah cara pandang manusia dalam melihat masalah lingkungan. Sektar tahun 60-an masalah lingkungan hanya dipandang sebagai masalah lokal, pencemaran udara di kota, masalah limbah industri dan lainnya. Tahun 70-an masalah lingkungan dipandang sebagai maslaah global seperti hujan asam, kerusakan lapisan ozon, pemanasan global dan perubahan iklim. Tahun 80-an timbul kesadaran mengenai masalah lingkunga global mampu mengancam kelangsungan pembangunan ekonomi. Tahun 90-an muncul kesadaran masyarakat akan perlunya suatu alat analisis yang objektif untuk menilai kinerja operasional perusahaan terhadap lingkungan.
            Audit lingkungan merupakan salah satu alat untuk memverifikasi secara objektiif upaya manajemen lingkungan dan membantu mencari langkah prbaikan untuk meningkatkan kinerja lingkungan berdasarkan kriteria yang tealah ditetapkan. Audit lingkungan mulai diintegrasikan dalam kebiajakan nasional lingkungan hiduo sekitar akhir tahun 1994 melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No KEP-42/MENLH/11/1994 tentang pedoman umum pelaksanaan audit lingkunngan.
            Audit lingkungan merupakan suatu perangkat manajemen yang dilakuka secara internal dan sadar oleh perusahan sebagai tanggung jawab pengelolaan dan pemantauan lingkungan, untuk mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang timbul sehingga dapat dilakukan berbagai upaya pencegahan. Audit lingkungan juga merupakan suatu dokumen yang dapat dijadikan sebagai early warning system dalam pengelolaan lingkungan.
            PT. Chevron Pacific Indonesia merupakan salah satu perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. yang selanjutnya disebut perusahaan Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan BP MIGAS (Badan pelaksana usaha hulu minyak dan gas). PT. Chevron Pacific Indonesi (CPI) dilaksanakan internal auditor da eksternal auditor. Internal audit dimulai dari kantor pusat (home office) yang menentukan program operational excellence audit tahunann. Program audit tersebut mencakup tujuan audit dan sasara aspek kesehan dan keselamatan kerja serta lingkungan yang akan diaudit. Pelaksanaan internal terbagi menjadi 3 tahap yaitu, pra audit, actual on site audit dan pasca audit.
            Audit eksternal PT. Chevron Pacific Indonesia dilaksanakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). KLH melakukan program penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER) dalam pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan hasil evaluasi kebijakan manajemen perusahaan PT. Chevron Pacific Indonesia diketahui bahwa perusahaan telah memiliki beberapa kebijakan manajemen yang tepat dalam upaya pengelola lingkungan sesuai dengan anjuran pemerintah.
            Air terproduksi merupakan hasil pemisahan secara mekanis antara cairan yang mengandung minyak dan air dengan gas bumi yang diangkat dari perut bumi suatu sumur produksi minyal dan gas bumi. Jumlah konsentrasi atau kadar kandungan minyak yang masih terbawa oleh air buangan perlu diketahui dan disesuaikan berbagai parameternya dengan standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah yaitu standar baku mutu air limbah kegiatan eksplorasi dan produksi migas PerMenLH no. 4 tahun 2007. Berdasarkan hasil laboratorium dari badan independen PT. Succofindo limbang cair yang dibuang PT. Chevron Pacific Indonesia telah sesuai dengan standar baku mutu linungan kecuali untuk parameter temperatur yang melebihi standar tetapi tidak berpengaruh terhadap lingkungan.

Sumber:


Sabtu, 09 April 2016

Harapan setelah lulus Sarjana Teknik Industri

Ketika saya lulus menjadi Sarjana Teknik Industri, saya menginginkan bekerja dahulu di sebuah perusahaan yang bagus dengan posisi yang nyaman. Apabila sudah mempunyai modal yang berkecukupan maka saya ingin mendirikan sebuah usaha.. Amin ya rabbalalamin....

Minggu, 10 Januari 2016

Perencanaan Organisasional

PERENCANAAN ORGANISASIONAL
Perencanaan dalam sebuah organisasi adalah suatu proses kegiatan pemikiran dan penentuan prioritas yang harus dilakukan secara menyeluruh sebelum melakukan tindakan yang sebenar-benarnya dalam rangka mencapai tujuan. Batasan perencanaan yang dapat dimengerti sebagai batasan dalam membuat suatu rencana, sehingga dalam menetapkan rencana, seseorang dapat mengetahui apa yang harus direncanakan dan dilaksanakan agar tidak menjauh dari tujuan sebuah organisasi.
Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”. Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi. Perencanaan Organisasional mempunyai 2 tujuan, yaitu:
a.       Tujuan Perlindungan (Protective)  adalah meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan
b.      Tujuan Kesepakatan (Affirmative) yaitu meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manjemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap sumber daya organisasional mewakili suatu investasi darimana sistem manajemen harus dapat pengembaliannya. Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaanya. Henry Fayol telah mengembangkan 16 garis pedoman umum yang bisa digunakan ketika mengorganisasikan sumber daya-sumber daya, yaitu :
1.      Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2.      Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan, sumber daya, dan kebutuhan dari per soalan tersebut.
3.      Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun.
4.      Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
5.      Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
6.      Menyusun seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik, dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal.
7.      Mendefinisikan tugas-tugas.
8.      Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9.      Menberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
10.  Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
11.  Mempertahankan disiplin.
12.  Menjamin bahwa kepentingan individu konsisiten dengan kepentingan umum dari organisasi.
13.  Mengakui adanya satu komando.
14.  Mempromosikan koordinasi dahan dan kemusiaan.
15.  Melembagakan dan memberlakukan pengawsan.
16.  Menghindari adanya pengaturan, birokrasi, dan kertas kerja.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMBAGIAN TENAGA KERJA
Pembagian tenaga kerja adalah pertimbangan utama untuk suatu usaha pengorganisasian dengan konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi kewirausahaan. Pembagian tenaga kerja memiliki keuntungan dan kerugian. Berikut adalah keuntungan dan kerugian tersebut.
Keuntungan pembagian tenaga kerja yaitu:
1.      Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat.
2.      Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain.
3.      Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien.
4.      Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian pembagian tenaga kerja yaitu:
1.              Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia.
2.              Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun

WEWENANG
Wewenang merupakan hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan dari orang lain melalui perintah yang dikeluarkannya. Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang, apabila:
1.      Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi.
2.      Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah.
3.      Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung.
4.      Rantai komando yang lengkap.
5.      Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai.
6.      Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional.
7.      Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Jenis-Jenis Wewenang.
1.      Wewenang Lini.
2.      Wewenang Staf.
3.      Wewenang Fungsional Delegasi
Langkah dalam proses pendelegasian :
1.      Membebankan semua kewajiban tertentu pada individu.
2.      Proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan.
3.      Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan.
Kendala bagi proses pendelegasian :
1.      Kendala yang berhubungan dengan penyelia.
2.      Kendala yang berhubungan dengan bawahan.
3.      Kendala yang berhubungan dengan organisasi

Sumber:
Wiratmo, Masykur.1994. Kewirausahaan. Jakarta: Gunadarma.


Jumat, 23 Oktober 2015

Proses Produksi

            Proses produksi adalah suatu sistem yang didalamnya terdiri atas tiga unsur yaitu input, proses dan output. Input dalam proses produksi terdiri dari bahan baku atau bahan mentah, energi dan informasi yang diperlukan. Proses adalah kegiatan mengolah bahan, energi dan informasi perubahan hingga menjadi barang jadi. Output adalah barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki (Nasrullah, 1997).
            Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah nilai guna dari suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber berupa tenaga kerja, mesin, bahan baku dan biaya yang ada (Assauri, 1993). Proses produksi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan menggunakan peralatan sehingga input dapat diolah menjadi output berupa barang atau jasa yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan  untuk memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan sesuai harapan (Cahyono, 1996).
            Berdasarkan jenis proses produksinya, perusahaan manufaktur terbagi menjadi 2 jenis. Berikut adalah penjabarannya (Prawirosentono, 1997).
1.      Continuous process atau continuous manufacturing merupakan perusahaan dengan proses produksi terus-menerus. Perusahaan manufaktur jenis ini beroperasi secara terus-menerus dalam memenuhi kebutuhan pasar.

2.      Intermitten process atau intermitten manufacturing merupakan perusahaan dengan proses produksi terputus-putus. Perusahaan manufaktur yang berproduksi secara terputus-putus melakukan proses produksi jika terdapat pesanan. Apabila tidak ada pesanan atau order makan tidak ada produksi atau sering disebut dengan job order.

Kamis, 22 Oktober 2015

TUGAS 1 KEWIRAUSAHA

Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).  Menurut Penrose (1963) adalah kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan. Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira.Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya atau kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Syamsudin Suryana, wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan. Menurut Jean Baptise Say, wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya. Adapun jenis perilaku wirausaha adalah instrumental yaitu mampu memandang segala sesuatu di lingkungan sekitar sebagai alat untuk mnecapai tujuan. Perilaku lainnya adalah berorientasi pada pencapaian yang terus berusaha meningkatkan hasil atau pencapaian tidak berhenti atau berpuas dengan apa yang telah dicapai. Perilaku wirausaha mempunyai tiga macama seperti wirausaha yang memiliki inisiatif, wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu dan menerima resiko atau kegagalan.
Kunci penting yang harus dimiliki seorang wirausaha yaitu harus mempunyai pikiran kreatif, inovatif dan berani dalam mengambil resiko yang sudah diperbuat oleh seorang wirausaha serta tidak mudah berputus asa saat melakukan wirausaha. Wirausaha mempunyai karakteristik yang dibuat oleh seorang yang bernama Mc Clelland seperti sikap terhadap uang, orientasi ke masa depan, keinginan untuk berprestasi, keterampilan dalam pengorganisasian, keinginan untuk bertanggung jawab, persepsi kepada kemungkinan berhasil, aktivitas energik dan preferensi kepada resiko-resiko menengah. Karakteristik dalam wirausaha yang suskses dengan n ACH tinggi terdapat beberapa macam yaitu kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, kemampuan perencanaan realistis, kemampuan inovatif, toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity), keinginan untuk berprestasi, kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator, obyektivitas, kemampuan beradaptasi dan tanggung jawab pribadi.
            Kebutuhan dasar yang mempengaruhi dalam mencapai tujuan ekonomi mempunyai 3 macam kebutuhan yang dikemukakan oleh Mc Clelland. Berikut ini 3 macam kebutuhan yang didapatkan.
a.  Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contoh untuk kebutuhan berprestasi yaitu pada karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya tersebut.
b.  Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afi)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Contoh dari kebutuhan untuk berafiliasi yaitu pada seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan.
c.  Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Contoh untuk kebutuhan untuk berkuasa yaitu pada seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.
            Sumber gagasan yang diperlukan dalam identifikasi peluang usaha baru mempunyai beberapa gagasan. Gagasan berikut berisi tentang kebutuhan akan sumber penemuan, hobi atau kesenangan pribadi, mengamati kecenderungan, mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada dan kegunaan lain dari barang-barang biasa.
       Unsur-Unsur yang terdapat untuk menganalisa pulang pokok pada wirausaha mempunyai 6 macam unsur. Unsur yang diperoleh yaitu seperti dibawah ini.
1)     Biaya tetap
Biaya minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar dapat memproduksi barang atau jasa.
2)     Biaya variabel
Biaya yang besar kecilnya tergantung dari sedikit atau banyaknya produk dan jasa yang akan dihasilkan. Semakin besar produk yang ingin dihasilkan, biaya tidak tetap akan semakin tinggi dan sebaliknya.
3)     Biaya total
Jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu.
4)     Pendapatan total
Pendapatan yang diperoleh dari jumlah barang yang terjual pada saat tingkat harga tertentu
5)     Keuntungan
Nilai yang didapat dari hasil penjualan.
6)  Kerugian
 Jumlah pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan pendapatan awal yang disediakan.
          Pembagian untuk bentuk-bentuk dalam kepemilikan mempunyai beberapa macam kepemilikan. Berikut ini penjelasan untuk kepemilikan perseorangan, dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi. Kepemilikan kongsi, dimiliki dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur perusahaan terbatas, adanya pembagian laba. Perusahaan perseroan, perusahaan yang memiliki badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relatif stabil.
            Langkah-langkah yang digunakan dalam penyedian sumber daya manusia tersebut yaitu seperti perekrutan karyawa, seleksi calon karyawan, pelatihan karyawan dan penilaian hasil kerja. Langkah sudah ditetapkan selanjutnya memilih proses dalam penyeleksiannya seperti penyaringan pendahuluan dari rekaman, berkas data, wawancara, tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian, rujukan prestasi, wawancara dianostik, pemeriksaan kesehatan, penilaian pribadi.










Kamis, 11 Juni 2015

Tentang Dosen Mata Kuliah "Pengetahuan Lingkungan"

Dosen Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan di Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma adalah Ibu Yuyun Yuniar. Adapun Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan adalah salah satu mata kuliah softskill (Tatap muka dilakukan 1 bulan 1 kali biasanya di minggu awal, sisanya pembelajaran melalui media internet) untuk mahasiswa semester 6 Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma. Meskipun pertemuan tatap muka dilakukan 1 bulan 1 kali, kita tidak sulit untuk mendeskripsikan atau menilai seperti apa Ibu Yuyun atau dosen pengajar kami karena beliau juga pernah mengajar kami sebelumnya di semester 5 pada mata kuliah "Analisis Keputusan". Ibu yuyun adalah sosok dosen yang baik, tidak pelit terhadap nilai dan penyabar dalam hal menghadapi mahasiswa yang susah diatur terutama kelas saya yang terkenal sangat berisik yaitu 3ID07. Beliau tetap mengajar dengan semestinya sekalipun kondisi kelas yang tidak kondusif. Ibu Yuyun juga pengertian dalam hal izin kepada mahasiswa karena beliau juga merupakan salah satu alumni di Jurusan dan Almamater yang sama sehingga sedikitnya beliau memahami kesibukan mahasiswa Teknik Industri Universitas Gunadarma terutama dalam hal praktikumnya. Harapan saya untuk Ibu Yuyun semoga tetap sabar dalam mengajar mahasiswa, tetap bersahaja dalam mengajar dan membimbing mahasiswa sekaligus junior nya serta tetap baik dalam hal memberikan nilai atau tidak mempersulit mahasiwa nya, Terima kasih bimbingannya ibu.

Jumat, 15 Mei 2015

Tugas 2 Pengetahuan Lingkungan


2.       TUGAS
-          Jelaskan pengertian pengetahuan lingkungan dari berbagai sumber?
Jawaban : Pengertian lingkungan adalah suatu upaya untuk memberi pengetahuan dan kesadaran agar manusia mampu mengelola sumber daya alam dan melakukan pembangunan lingkungan serta menanggulangi lingkungan agar tidak rusak.
-          Buat studi kasus mengenai lingkungan disekitar anda dan upaya kelestarian lingkungan sebagai penanggulan?
Jawaban :
Studi kasus tentang pencemaran lingkungan
Upaya yang dilakukan warga atas pencemaran lingkungan yang terjadi disekitar rumah yang disebabkan oleh salah satu perusahaan kecil yang membuang limbah secara sembarangan. Lingkungan yang berada disekitar menjadi terganggu dngan adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari perusahaan kecil yang memproduksi karet dengan sisa limbah yang dibakar dan menimbulkan bau yang kurang sedap  .Warga sekitar menginginkan dilingkungan tersebut agar tidak adanya bau tidak sedap yang disebabkan oleh limbah tersebut. Perusahaan harus menanggulangi permasalahan tersebut.
Penanggulangan yang dilakukan yaitu membuang hasil limbah yang disebabkan ketempat semestinya jangan hasil limbah tersebut dibakar karena bisa mengganggu lingkungan yang berada didaerah tersebut. 
-          Sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh kasus dari hukum atau pasal perundangan yang berkaitan dengan lingkungan?
Jawaban : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
1.      Pasal 1 (KETENTUAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN)
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2.      Pasal 2 (KETENTUAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN)
Ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang,tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Wawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
Yurisdiksinya
3.     Pasal 3 ( ASAS, TUJUAN, DAN SASARAN )
Pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas berkelanjutan, dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4.      Pasal 4 ( ASAS, TUJUAN, DAN SASARAN )
Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup.
5.      Pasal 5 (HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT)
Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
6.      Pasal 6 (HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT)
Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
7.      Pasal 7 (HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT)
Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup
8.      Pasal 8 (WEWENANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP)
Sumber daya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, serta pengaturannya ditentukan oleh Pemerintah


Nama              : Firli Saputra
Kelas               : 3ID07
NPM               : 32412976


Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan