Proses produksi adalah
suatu sistem yang didalamnya terdiri atas tiga unsur yaitu input, proses dan output.
Input dalam proses produksi terdiri
dari bahan baku atau bahan mentah, energi dan informasi yang diperlukan. Proses
adalah kegiatan mengolah bahan, energi dan informasi perubahan hingga menjadi
barang jadi. Output adalah barang
jadi sebagai hasil yang dikehendaki (Nasrullah, 1997).
Proses produksi adalah
cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah nilai guna dari suatu
barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber berupa tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan biaya yang ada (Assauri, 1993). Proses produksi adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan menggunakan peralatan sehingga input dapat diolah menjadi output berupa barang atau jasa yang
akhirnya dapat dijual kepada pelanggan
untuk memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan sesuai harapan
(Cahyono, 1996).
Berdasarkan jenis proses
produksinya, perusahaan manufaktur terbagi menjadi 2 jenis. Berikut adalah
penjabarannya (Prawirosentono, 1997).
1.
Continuous process atau continuous manufacturing merupakan
perusahaan dengan proses produksi terus-menerus. Perusahaan manufaktur jenis
ini beroperasi secara terus-menerus dalam memenuhi kebutuhan pasar.
2.
Intermitten process
atau
intermitten manufacturing merupakan
perusahaan dengan proses produksi terputus-putus. Perusahaan manufaktur yang
berproduksi secara terputus-putus melakukan proses produksi jika terdapat
pesanan. Apabila tidak ada pesanan atau order
makan tidak ada produksi atau sering disebut dengan job order.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar