Sumber Data dan Metode
Pengumpulan Data
Sumber data terdiri atas dua macam, yaitu data primer dan
data sekunder. Berikut ini adalah pembagian dari sumber data dan metode
pengumpulan data.
Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:
a.
Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh
peneliti.
b.
Data Sekunder: Data yang didapat dari
orang/instansi lain
Data Sekunder cenderung siap pakai,
artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian. Contoh
Instansi penyedia data:
• Biro Pusat Statistik (BPS)
• Bank Indonesia
• Badan Meteorologi dan Geofisika
• dll.
Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan
alat dan metode pengumpulan
data. Metode
pengumpulan data penelitian:
a.
Observasi
Pengamatan
melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat
rekam elektronik
b.
Wawancara
Pengambilan
data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap
muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban
responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
c.
Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.
d.
Pengukuran Fisik
e.
Percobaan Laboratorium
Semua metode mensyaratkan
pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas Untuk
mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi
dengan:
a.
Nama pengumpul data
b.
Tanggal dan waktu pengumpulan data
c.
Lokasi pengumpulan data
d.
Keterangan-keterangan tambahan
data/istilah/responden. Responden merupakan orang yang menjadi sumber data
Semua butir (item) yang
ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data harus sejalan
dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian. Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi
sub-variabel, dimensi dan butir penelitian
merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati. Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan
data. Proses dekomposisi ini dikenal
sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian.
PENELITIAN MENGENAI SISTEM RANGKA DAN OTOT
MANUSIA PADA PEKERJAAN TUKANG SAPU
Pengamatan mengenai Sistem
Rangka dan Otot Manusia pada Pekerjaan Tukang Sapu digunakan untuk mengetahui
keluhan-keluhan yang dialami sehingga dapat dilakukan perbaikan mulai dari cara
bekerja, alat yang digunakan serta resiko yang bisa muncul dalam jangka pendek
dan panjang dalam melakukan perkerjaan tersebut. Berikut adalah penjabaran
mengenai metode pengambilan data yang dilakukan pada pekerja tukang sapu.
1.
Menentukan
Jenis Data
Data yang
digunakan termasuk kedalam data kualitatif karena yang diteliti berupa data
kualitatif yaitu jenis keluhan bukan data numerik.
2.
Menentukan
Banyaknya Sampel
Sampel
digunakan untuk membatasi pengamatan sehingga lebih ringkas dan mudah
dibandingkan menggunakan data populasi. Sampel yang baik adalah yang mampu
mewakili populasinya. Sampel yang diambil sebanyak 4 orang tukang sapu dengan
kriteria jenis kelamin, umur, berat badan, usia dan beban kerja yang relatif
sama sehingga dapat dikatakan mewakili populasinya dan homogen.
3.
Metodologi Pengambilan
Data
Pengambilan
data yang dilakukan pada 4 operator tukang sapu dibuat dalam bentuk flowchart sehingga lebih jelas dan
terstruktur. Berikut adalah flowchart pengambilan
data beserta penjelasannya.

Flowchart
pengambilan
data diatas menjelaskan langkah-langkah atau urutan proses yang dilakukan dalam
mengambil data para pekerja penyapu jalan. Langkah yang dilakukan sebelum melakukan pengamatan
adalah
menentukan jenis pekerjaan, dimana dipilih pekerjaan penyapu jalan. Penyapu
jalan adalah pekerja yang berguna dalam membersihkan setiap akses jalan agar
para pengguna jalan merasa nyaman. Penyapu jalan dirasa memiliki potensi yang cukup
besar mengalami kesalahan posisi kerja. Hal tersebut dikarenakan tukang sapu
jalan bekerja dengan menggunakan sebagian besar otot dan rangka juga dalam
pengambilan data tidak perlu perizinan yang rumit seperti halnya pada
perusahaan besar.
Langkah
pertama dalam pengambilan data adalah menyiapkan alat yang digunakan untuk mengambil
data. Alat yang digunakan antara lain adalah alat tulis, kamera, kuisioner nordic body map atau lembar pengamatan
yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai keluhan-keluhan para pekerja.
Langkah
selanjutnya adalah menentukan waktu dan tempat pengambilan data. Waktu yang
dipilih untuk pengambilan data adalah pagi hari hingga tengah hari dikarenakan
tukang sapu banyak produktif di jam-jam tersebut.Tempat pengambilan data dilakukan
di sepanjang jalan raya, taman, perumahan dan tempat wisata. Tempat terpaku
pada lokasi-lokasi tersebut karena diduga tukang sapu banyak beroperasi
disekitarnya. Lokasi yang dipilih untuk pengambilan data adalah GOR Bekasi,
Summareccon Bekasi dan Alun-alun Bekasi.
Langkah
selanjutnya adalah memilih operator atau pekerja yang bekerja sebagai penyapu
jalan. Operator yang dipilih tentunya operator yang berjenis kelamin sama, rentang
umur yang tidak jauh berbeda, pengalaman kerja minimal 1 tahun, posisi kerja
sama, dan beban kerja juga sama. Hal tersebut diketahui melalui perkenalan
singkat. Operator yang sudah dipilih jika sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan maka dilanjutkan ke melakukan wawancara yang lebih spesifik dan
pengisian kuisioner nordic body map.
Operator yang tidak sesuai kriteria tidak dipilih untuk pengambilan data
selanjutnya dan langkah pengambilan data kembali ke menentukan operator.
Wawancara
dan pengisian kuisioner nordic body map
atau lembar pengamatan merupakan tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam
pengambilan data. Wawancara yang dilakukan lebih spesifik yaitu menanyakan
mengenai nama, umur, berat badan, berat beban, lama bekerja dan waktu bekerja sesuai
dengan yang tertera pada lembar data kuisioner nordic body map. Operator 1 bernama Anggi umur 35 tahun dengan
berat badan 55 kg dan berat beban 2 kg serta berprofesi menjadi tukang sapu
sudah 10 tahun. Operator 2 bernama Rudi umur 33 tahun dengan berat badan 65 kg
dan berat beban 2 kg serta berprofesi menjadi tukang sapu sudah 8 tahun.
Operator 3 bernama Imam Sarjono umur 38 tahun dengan berat badan 75 kg dan
berat beban 2,5 kg serta berprofesi menjadi tukang sapu sudah 10 tahun.
Operator 4 bernama Yusup umur 33 tahun dengan berat badan 57 kg dan berat beban
2,5 kg serta berprofesi menjadi tukang sapu sudah 7 tahun. Kuisioner nordic body map ini berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang keluhan-keluhan
yang dirasakan para pekerja serta keluhan keluhan yang kemungkinan dirasakan pekerja.
Jenis keluhan yang dipakai adalah sebanyak 28 keluhan sakit.
Langkah
selanjutnya ialah memeriksa data pengamatan sudah tercukupi atau tidak.
Pengamatan dianggap cukup jika operator atau pekerja tukang sapu sebanyak 4 orang
karena dibatasi sekian untuk jumlahnya. Jumlah operator atau pekerja tukang
sapu yang belum mencukupi, proses pengambilan data kembali ke menentukan tempat
jika sudah cukup langkah selanjutnya adalah merapihkan alat.
Pengambilan
data untuk para pekerja penyapu jalan memerlukan peralatan. Berikut ini alat
yang digunakan dalam pengambilan data.
a.
Alat tulis untuk mencatat segala macam bentuk informasi
yang didapat dari para pekerja.
b.
Kamera digunakan untuk merekam proses pekerjaan yang
dilakukan para pekerja. Rekaman ini digunakan untuk menganalisis posisi tubuh
para pekerja.
c.
kuisioner Nordic
Body Map berisikan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk memberikan
informasi seputar keluhan-keluhan yang dirasakan para pekerja.
4.
Data
Kuesioner Hasil Pengamatan
Pengamatan
yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner berupa nordic body map. Data
kuisioner nordic body map menampilkan
daftar keluhan yang dirasakan operator yaitu tukang sapu. Masing-masing
operator mengisi keluhan yang dirasakan pada bagian rangka atau otot tubuh.
Kuisioner berisi pernyataan TS (Tidak Sakit), AS (Agak Sakit), S (Sakit) dan SS
(Sangat Sakit). Berikut ini adalah data kuisioner nordic body map untuk 4 operator tukang sapu.
Tabel 3.1 Data Pengamatan Operator 1

Tabel 3.2 Data Pengamatan
Operator 2

Tabel 3.3 Data Pengamatan
Operator 3

Tabel 3.4 Data Pengamatan Operator
4

Sumber: