Jumat, 05 Desember 2014

METODE PENELITIAN PERTEMUAN 3



Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data terdiri atas dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Berikut ini adalah pembagian dari sumber data dan metode pengumpulan data.
Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:
a.              Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti.
b.             Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain
Data Sekunder cenderung siap pakai, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian. Contoh Instansi penyedia data:
• Biro Pusat Statistik (BPS)
• Bank Indonesia
• Badan Meteorologi dan Geofisika
• dll.
Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data penelitian:
a.              Observasi
Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik
b.             Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan  sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
c.              Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.
d.             Pengukuran Fisik
e.              Percobaan Laboratorium
Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
a.              Nama pengumpul data
b.             Tanggal dan waktu pengumpulan data
c.              Lokasi pengumpulan data
d.             Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden. Responden merupakan orang yang menjadi sumber data
Semua butir (item) yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data harus sejalan dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian. Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati. Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data. Proses dekomposisi ini dikenal sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian.

PENELITIAN MENGENAI SISTEM RANGKA DAN OTOT MANUSIA PADA PEKERJAAN TUKANG SAPU

Pengamatan mengenai Sistem Rangka dan Otot Manusia pada Pekerjaan Tukang Sapu digunakan untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dialami sehingga dapat dilakukan perbaikan mulai dari cara bekerja, alat yang digunakan serta resiko yang bisa muncul dalam jangka pendek dan panjang dalam melakukan perkerjaan tersebut. Berikut adalah penjabaran mengenai metode pengambilan data yang dilakukan pada pekerja tukang sapu.
1.             Menentukan Jenis Data
Data yang digunakan termasuk kedalam data kualitatif karena yang diteliti berupa data kualitatif yaitu jenis keluhan bukan data numerik.
2.             Menentukan Banyaknya Sampel
Sampel digunakan untuk membatasi pengamatan sehingga lebih ringkas dan mudah dibandingkan menggunakan data populasi. Sampel yang baik adalah yang mampu mewakili populasinya. Sampel yang diambil sebanyak 4 orang tukang sapu dengan kriteria jenis kelamin, umur, berat badan, usia dan beban kerja yang relatif sama sehingga dapat dikatakan mewakili populasinya dan homogen.
3.             Metodologi Pengambilan Data
Pengambilan data yang dilakukan pada 4 operator tukang sapu dibuat dalam bentuk flowchart sehingga lebih jelas dan terstruktur. Berikut adalah flowchart pengambilan data beserta penjelasannya.
Flowchart pengambilan data diatas menjelaskan langkah-langkah atau urutan proses yang dilakukan dalam mengambil data para pekerja penyapu jalan. Langkah yang dilakukan sebelum melakukan pengamatan adalah menentukan jenis pekerjaan, dimana dipilih pekerjaan penyapu jalan. Penyapu jalan adalah pekerja yang berguna dalam membersihkan setiap akses jalan agar para pengguna jalan merasa nyaman. Penyapu jalan dirasa memiliki potensi yang cukup besar mengalami kesalahan posisi kerja. Hal tersebut dikarenakan tukang sapu jalan bekerja dengan menggunakan sebagian besar otot dan rangka juga dalam pengambilan data tidak perlu perizinan yang rumit seperti halnya pada perusahaan besar.
            Langkah pertama dalam pengambilan data adalah menyiapkan alat yang digunakan untuk mengambil data. Alat yang digunakan antara lain adalah alat tulis, kamera, kuisioner nordic body map atau lembar pengamatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai keluhan-keluhan para pekerja.
            Langkah selanjutnya adalah menentukan waktu dan tempat pengambilan data. Waktu yang dipilih untuk pengambilan data adalah pagi hari hingga tengah hari dikarenakan tukang sapu banyak produktif di jam-jam tersebut.Tempat pengambilan data dilakukan di sepanjang jalan raya, taman, perumahan dan tempat wisata. Tempat terpaku pada lokasi-lokasi tersebut karena diduga tukang sapu banyak beroperasi disekitarnya. Lokasi yang dipilih untuk pengambilan data adalah GOR Bekasi, Summareccon Bekasi dan Alun-alun Bekasi.
            Langkah selanjutnya adalah memilih operator atau pekerja yang bekerja sebagai penyapu jalan. Operator yang dipilih tentunya operator yang berjenis kelamin sama, rentang umur yang tidak jauh berbeda, pengalaman kerja minimal 1 tahun, posisi kerja sama, dan beban kerja juga sama. Hal tersebut diketahui melalui perkenalan singkat. Operator yang sudah dipilih jika sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan maka dilanjutkan ke melakukan wawancara yang lebih spesifik dan pengisian kuisioner nordic body map. Operator yang tidak sesuai kriteria tidak dipilih untuk pengambilan data selanjutnya dan langkah pengambilan data kembali ke menentukan operator.
            Wawancara dan pengisian kuisioner nordic body map atau lembar pengamatan merupakan tahapan selanjutnya yang dilakukan dalam pengambilan data. Wawancara yang dilakukan lebih spesifik yaitu menanyakan mengenai nama, umur, berat badan, berat beban, lama bekerja dan waktu bekerja sesuai dengan yang tertera pada lembar data kuisioner nordic body map. Operator 1 bernama Anggi umur 35 tahun dengan berat badan 55 kg dan berat beban 2 kg serta berprofesi menjadi tukang sapu sudah 10 tahun. Operator 2 bernama Rudi umur 33 tahun dengan berat badan 65 kg dan berat beban 2 kg serta berprofesi menjadi tukang sapu sudah 8 tahun. Operator 3 bernama Imam Sarjono umur 38 tahun dengan berat badan 75 kg dan berat beban 2,5 kg serta berprofesi menjadi tukang sapu sudah 10 tahun. Operator 4 bernama Yusup umur 33 tahun dengan berat badan 57 kg dan berat beban 2,5 kg serta berprofesi menjadi tukang sapu sudah 7 tahun. Kuisioner nordic body map ini berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang keluhan-keluhan yang dirasakan para pekerja serta keluhan keluhan yang kemungkinan dirasakan pekerja. Jenis keluhan yang dipakai adalah sebanyak 28 keluhan sakit.
            Langkah selanjutnya ialah memeriksa data pengamatan sudah tercukupi atau tidak. Pengamatan dianggap cukup jika operator atau pekerja tukang sapu sebanyak 4 orang karena dibatasi sekian untuk jumlahnya. Jumlah operator atau pekerja tukang sapu yang belum mencukupi, proses pengambilan data kembali ke menentukan tempat jika sudah cukup langkah selanjutnya adalah merapihkan alat.
            Pengambilan data untuk para pekerja penyapu jalan memerlukan peralatan. Berikut ini alat yang digunakan dalam pengambilan data.
a.       Alat tulis untuk mencatat segala macam bentuk informasi yang didapat dari para pekerja.
b.      Kamera digunakan untuk merekam proses pekerjaan yang dilakukan para pekerja. Rekaman ini digunakan untuk menganalisis posisi tubuh para pekerja.
c.       kuisioner Nordic Body Map berisikan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk memberikan informasi seputar keluhan-keluhan yang dirasakan para pekerja.
4.             Data Kuesioner Hasil Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner berupa nordic body map. Data kuisioner nordic body map menampilkan daftar keluhan yang dirasakan operator yaitu tukang sapu. Masing-masing operator mengisi keluhan yang dirasakan pada bagian rangka atau otot tubuh. Kuisioner berisi pernyataan TS (Tidak Sakit), AS (Agak Sakit), S (Sakit) dan SS (Sangat Sakit). Berikut ini adalah data kuisioner nordic body map untuk 4 operator tukang sapu.
Tabel 3.1 Data Pengamatan Operator 1
 Tabel 3.2 Data Pengamatan Operator 2
Tabel 3.3 Data Pengamatan Operator 3
Tabel 3.4 Data Pengamatan Operator 4
Sumber: